Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Datang Di Blog HMI Komisariat Tarbiyah Cabang Kabupaten Bandung Salam Hijau-Hitam Yakusa!

Social Icons

Featured Posts

Jumat, 01 November 2013

Rethinking Fungsi dan Peran Mahasiswa di Masyarakat



Oleh: Ilham Ibn Ishak Al’-Bantany
(Wasekum KPP 2013-2014)

Mahasiswa merupakan kelompok elit masyarakat yang mengemban amanah sebagai agent social of change, sangat logis jika amanah itu diletakan pada pundak mahasiswa karena memang dilihat dari sisi akademis, mahasiswa berada di level tertinggi sebagai kaum terpelajar di perguruan tinggi. Sisi lain, mahasiswa dengan perkembangan dan pertumbuhan emosionalnya yang cukup matang memiliki sifat kepeloporan, keberanian dan kritis menjadi ciri dari kelompok elit dalam generasi muda, yaitu kelompok mahasiswa itu sendiri. Sifat kepeloporan, keberanian dan kritis yang didasarkan pada obyektifitas yang harus diperankan  mahasiswa dalam melakukan perubahan-perubahan di masyarakat ke arah yang lebih baik sebagaimana yang dicita-citakan dalam UUD dan juga Pancasila. Dalam mewujudkan cita-cita sosial itu, mahasiswa sebagai pelopornya harus berada dalam suasana bebas merdeka dan demokratis, obyektif serta rasional agar agenda perubahan tersebut bisa dilaksanakan dengan baik. Sikap ini adalah yang progresif (maju) sebagai ciri dari pada seorang intelektual. Sikap atas kejujuran keadilan dan obyektifitas. Mahasiswa sebagai kelompok elit dalam masyarakat pada hakikatnya memberi arti bahwa ia memikul tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan fungsi generasinya sebagai kaum muda-muda terdidik. Oleh sebab itu mereka harus sadar dan peka akan kebaikan dan kebahagiaan masyarakat hari ini dan ke masa depan.

Rabu, 18 September 2013

SOSIALIS PENDIDIK DAN PENDIDIKAN KAPITALIS

Oleh : Faiz Al-zawahir*
Dave Hill, Profesor Kebijakan Pendidikan di University of Northampton bertanya apa melakukan pendidikan dilakukan di Inggris kapitalis, di dunia kapitalis. Apa yang dapat pendidik Marxis lakukan? Menyadari keterbatasan – tetapi juga peluang dan kritis upaya pendidik sosialis, oleh guru sosialis, yang mencoba untuk bekerja sebagai intelektual publik kritis transformatif organik, di mana kita harus menempatkan usaha kita?
Ini tidak mudah. Keterbatasan pada tindakan sosialis melalui aparat ideologi dan represif negara, seperti sekolah, yang bekerja untuk sebagian besar atas nama modal, cukup besar. merendahkan, bahkan pemecatan, yang biasa terjadi antara guru aktivis sosialis. Banyak dari kita telah ada.  [ 1 ]

Kapitalis Pendidikan Guru
   Seberapa jauh telah pendidikan mendapat potensi untuk bahan bakar api perlawanan terhadap kapitalisme global, serta semangat untuk transformasi sosialis? Potensi transformatif guru bisa dibesar-besarkan.Seberapa jauh bisa pekerja intelektual, pengetahuan pekerja, atau jurnalis politik, dan ide-ide mereka mengembangkan, mengubah dunia, atau memang, mengubah beberapa siswa kami, kolega, pembaca?
Jumlah lembaga, otonomi yang kita miliki, selalu terbatas. suara-suara kritis Marxis selalu telah. Dan di Inggris dan Wales, sejak Reformasi 1988 Undang-Undang Pendidikan dan Kurikulum Nasional untuk sekolah-sekolah, dan restrukturisasi 1992/1993 pendidikan guru (nama ‘pelatihan’), ruang dalam kurikulum mata kuliah dan dalam pedagogi – metode yang kita gunakan – telah menyempit.

PENDIDIKAN YANG MENCERDASKAN

Oleh : Faiz Al-zawahir*
Zaman terus berganti, manusia telah mengalami hidup dalam berbagai zaman. mulai dari zaman batu sampai di milenium ketiga ini manusia masuk pada abad 21. Konon, kini manusia telah memasuki peradaban modern yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi serta kemajuan industri untuk memenuhi segala kebutuhan manusia. Menghadapi zaman yang seperti ini, kebutuhan-kebutuhan manusia yang dahulu bisa dibilang sederhana saja, seperti sekadar makan, tempat tinggal, pakaian, atau kendaraan, kini detailnya menjadi bermacam-macam dan rumit. Manusia semakin dimudahkan dengan berbagai kecanggihan yang pada zaman dahulu tak pernah terbayangkan, namun juga dihadapkan pada banyak masalah yang tidak ringan.
Salah satu masalah penting yang dihadapi manusia adalah terjauhkannya dari aspek kemanusiaannya tatkala terlalu jauh masuk dalam kepentingan kapitalisme modern. Belum lagi adanya dominasi kekuatan besar yang ingin menguasai manusia pada umumnya untuk kepentingan kekuasaan ekonomi, politik, atau bahkan ideologi tertentu. Pada saat seperti ini, peran pendidikan diyakini penting untuk menjaga hakikat kemanusiaan agar tiada tergerus begitu saja atau membawa kembali kemanusiaan pada wilayah yang sesuai dengan fitrahnya. Jangan sampai kehidupan yang dianggap canggih justru membuat manusia kehilangan kebebasannya karena manusia telah diperlakukan dengan tidak adil sebagai sesama manusia oleh pihak yang lebih berkuasa.

Tim Redaksi

Penanggungjawab : Faiz Al-Zawahir
Pemimpin Redaksi : Ilham Ibn Ishak Al-Bantany
Editor : M. Sichabudin Azmi
Desain Layout : Ilham Ibn Ishak Al-Bantany