Selayang pandang Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi
mahasiswa yang bergerak di bidang perkaderan dan perjuangan. HMI sendiri
dideklarasikan oleh Lafran Pane pada tanggal 5 Februari 1947 di sebuah ruang
kelas di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang saat ini berubah nama menjadi
Universitas Islam Indonesia. (QS. Ali Imron:104) Menyeru kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah kewajiban setiap muslim. Maka HMI
sebagai organisasi yang bercirikan Islam merupakan alat untuk mengajak kepada
kebaikan wajib pula ada.
Dalam perjalanannya HMI menghadapi berbagai
problematika yang acap kali hadir dalam eksistensinya, mulai dari berdiri
hingga saat ini. Ada berberapa fase yang dijalani HMI selama masa
perjuangannya, seperi fase konsolidasi spiritual dan proses berdirinya serta
pengokohan HMI, (1946-1947). Fase perjuangan bersenjata dan perang kemerdekaan,
serta menghadapi penghianatan PKI, (1947-1949). Fase pembinaan dan pengembangan
organisasi, (1950-1963). Fase tantangan, dimana pada fase ini dendam kesumat
PKI terhadap HMI. Menempatkan HMI sebagai organisasi yang harus dibubarkan
karena dianggap sebagai penghalang bagi tecapainya tujuan PKI. Sementara itu
HMI berhasil mengadakan konsolidasi organisasi, dimana HMI tampil sebagai
organisasi yang meyakinkan (1963-1966). Fase kebangkitan HMI sebagai pejuang
Orde Baru dan pelopor kebangkitan angkatan '66 (1966-1968). Fase partisipasi
HMI dalam pembangunan (1969-sekarang). Fase kebangkitan intelektual dan
pergolakan pemikiran (1970-1994). Fase Reformasi (1995-sekarang) Secara
historis sejak tahun 1995 HMI mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan
menyampaikan pandangan dan kritik kepada pemerintah.
SEMUA YANG ADA PASTI
DICIPTAKAN DAN SEMUA YANG DICIPTAKAN MESTI MEMILIKI TUJUAN.
Itulah mission. Himpunan Mahasiswa
Islam yang dilahirkan di tengah pergolakan fisik dan ideologi bangsa (5
Februari 1947), menjadikan dua mainstream (arus besar pemikiran) ke-Islaman dan
ke-Bangsaan itu dalam landasan aksinya (eagen
action), yakni sebagai interes group (kelompok kepentingan) dan
preessure group ( kelompok penekan).
Rumusan tujuan HMI berbunyi "Terbinanya insan akademis, pencipta,
pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya
masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala".
Sebagai organisasi Kader, mengemban beban
tugas suci itu dituntut memiliki komitmen yang terus menerus (permanen), tidak
mengenal semangat musiman, tapi utuh dan istiqamah dalam memperjuangkan
dan melaksanakan kebenaran.
Seorang kader adalah tulang punggung atau
kerangka yang mampu menyangga kesatuan komunitas manusia yang lebih besar.
Fokusnya memiliki watak pejuang yang menjadikan Islam sebagaiu
doktrin kekaderannya sumber kebenaran yang paling hakiki.
Rumusan tujuan HMI terbagi menjadi 2 pertama
INSAN CITA – adalah dunia cita,
ideal yang ingin diwujudkan oleh HMI dalam pribadi seseorang manusia
beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan tugas kerja
kemanusiaan. Dalam Tafsir Tujuan HMI, insan cita memiliki beberapa 17 kualitas
pribadi yang intinya sebagai gambaran "man
of future"; yaitu insan pelopor-- berpikiran luas dan
berpandangan jauh, bersifat terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, dia
sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan
untuk secara operatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan
Kedua MASYARAKAT CITA-- masyarakat Adil
dan Makmur yang diridhai Allah SWT yang dimimpikan untuk diwujudkannya.
Masyarakat yang bebas dari bermacam bentuk belenggu penindasan, masyarakat yang
berdaulat, masyarakat yang berdaya, mampu dan mandiri serta dapat menentukan
hidupnya sendiri, masyarakat yang menjadi cita-cita kemerdekaan.
Dengan begitu jelas bahwa masyarakat cita ini
berada di dalam republik indonesia, dan tujuan hmi hanya dapat direalisasikan
oleh mereka yang disebut “kader” dan itu tidaklah berhenti pada masa
keanggotaan seorang mahasiswa.
HMI
Meng-Indonesia-kan Islam
Hal senada disampaikan pula oleh Mahfud
MD (mantan ketua MK), dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Presidium Majelis
Nasional KAHMI (Kesatuan Alumni HMI) yang seolah menyitir kembali gagasan salah
seorang tokoh HMI, yaitu almarhum Nurcholish Madjid tentang hubungan Islam dan
ke-Indonesia-an.
Menurut Mahfud, misi HMI adalah ingin
meng-Indonesia-kan Islam, dan sebaliknya bukan meng-Islam-kan Indonesia.
“Meng-Indonesia-kan Islam, yaitu
menyesuaikan Islam dengan fakta-fakta karakter aslinya dengan pluralisme
Indonesia. Berbeda dengan meng-Islam-kan Indonesia yang memberikan kesan
memaksakan Islam untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Mahfud.
Presiden RI,
Belum.........!!!!!!!
Dalam catatan sejarah
republik ini, mungkin hanya jabatan Presiden RI yang belum pernah diraih oleh
alumni organisasi mahasiswa yang didirikan oleh almarhum Lafran Pane pada
tanggal 5 Februari 1947 di Yogyakarta itu.
Jabatan
tertinggi di pemerintahan adalah Wapres yang pernah diduduki oleh Jusuf
Kalla (mantan Ketua HMI Cabang Makssar), saat bersama SBY sebagai presiden pada
periode Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid pertama.
Pada acara pelantikan
yang bertemakan “Memenangkan Masa Depan Indonesia” semalam, sejumlah alumni HMI
lainnya turut hadir dan dilantik sebagai anggota presidium Majelis Nasional
KAHMI yang dipilih pada awal Desember 2012 itu.
Di antaranya adalah,
Bambang Soesatyo (Wakil bendahara Partai Golkar), Anis Baswedan (Rektor
Universitas Paramadina), Viva Yoga Mauladi (Anggota DPR RI, Ketua DPP PAN) dan
Reni Marlinawati (anggota DPR RI dari PPP alumni PAI UIN Bandung). Abraham
Samad (ketua KPK) dan sejumlah tokoh nasional lain alumni lain. Turut hadir pula
sejumlah tokoh nasional yang diundang, antara lain Wiranto (Ketua Partai
Hanura), Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra), dan M. Nuh
(Mendikbud).
Syaikh Muhammad Ali
As-Shabuni menuliskan syair dalam kitabnya Rawai’ul
Bayan Tafsir Ayatul Ahkam
Fatasabahu
inlamtakunu mistlahum
Inna tasabahu bikiromil falah
Artinya:“
berusahalah menyerupai mereka meskipun kehidupan kamu tidak seperti mereka;
sebab menyerupai orang-orang sukses itu adalah membawa kesuksesan”
Syair
diatas dituliskan dan menjadi prinsif imam ali Ashobuni dalam kehidupannya hal
ini mengandung makna yang sangat mendalam dan sarat akan pelajaran bagi kita
yaitu kalu kita ingin sukses dan menjadi orang yang berhasil maka kita harus
mencontoh jejak hidup orang-orang yang sukses pula.
HMI tidak dapat memberikan apa-apa bagi anda,
tapi jalan menuju suatu kesuksesan akan anda raih apabila anda mau berkorban,
jadikan HMI sebagai kawah candradimuka, kejarlah tiga kesuksesan dalam hidup
anda yaitu: Sukses Study, Sukses Organisasi, Sukses Pribadi.
Jadikan diri anda Insan Akademis, Insan
Pencipta, Insan Pengabdi, Insan yang Bertanggung Jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur, dan insan yang diridhoi oleh Allah Subahanahu
Wata’ala.
HMI tidak dapat memberikan apa-apa bagi anda,
tapi jalan menuju suatu kesuksesan akan anda raih apabila anda mau berkorban,
jadikan HMI sebagai kawah candradimuka, kejarlah tiga kesuksesan dalam hidup
anda yaitu: Sukses Study, Sukses Organisasi, Sukses Pribadi.
Jadikan diri anda Insan Akademis, Insan
Pencipta, Insan Pengabdi, Insan yang Bertanggung Jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur, dan insan yang diridhoi oleh Allah Subahanahu
Wata’ala.
HMI KOMISARIAT
TARBIYAH CABANG KABUPATEN BANDUNG Periode 2013-2014
Ketua Umum : Faiz Al-zawahir
Sekretaris Umum : Asep Wachid Machmudin
Bendahara Umum : Eneng Muflihah
Wabendum : Resti
Bidang-Bidang :
·
P3A
Kabid :
Asep Muhammad Nurdin
Wasekum : Muhammad Abdul Azis
Departemen : Rahmat Purnama Giri
Lukman
·
PTKP
Kabid :
Muhammad Ramdhan
Wasekum : Iqbal Haqiqi
Departemen : Dani
Dede jaenal
·
KPP
Kabid :
M Sichabudin Azmi
Wasekum : Ilham Ishak Al-bantani
Departemen : Nur Ahmad Al-faiz
Yudi Suryaman
·
PP
Kabid :
Anisa Ilahi
Wasekum : Ariska Handayani
Departemen : Neng Ghina Nurchidayati
Imas
Cara terbaik meramalkan masa depan Anda
adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri (Mahatma Gandhi).
Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita
lihat di dunia
(Peter F. Drucker)
Coming soon...........!!!!!!!!!!!!
Latihan Kader-1 (Basic Training)
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Tarbiyah Cabang Kabupaten Bandung
Come join US.
Contact
Person : Faiz Al-zawahir (087823335755)
Asep Wahid (085795193145)
Asem Muhammad Nurdin (089639467020)
HMI KOMISARIAT
TARBIYAH CABANG KABUPATEN BANDUNG Periode 2013-2014
Ketua Umum : Faiz Al-zawahir
Sekretaris Umum : Asep Wachid Machmudin
Bendahara Umum : Eneng Muflihah
Wabendum : Resti
Bidang-Bidang :
·
P3A
Kabid :
Asep Muhammad Nurdin
Wasekum : Muhammad Abdul Azis
Departemen : Rahmat Purnama Giri
Lukman
·
PTKP
Kabid : Muhammad Ramdhan
Wasekum : Iqbal Haqiqi
Departemen : Dani
Dede jaenal
·
KPP
Kabid : M Sichabudin Azmi
Wasekum : Ilham Ibn Ishak Al-bantani
Departemen : Nur Ahmad Al-faiz
Yudi Suryaman
·
PP
Kabid : Anisa Ilahi
Wasekum : Ariska Handayani
Departemen : Neng Ghina Nurchidayati
Imas
Cara terbaik meramalkan masa depan Anda
adalah dengan menciptakan masa depan itu sendiri (Mahatma Gandhi).
Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita
lihat di dunia
(Peter F. Drucker)